Showing posts with label agama. Show all posts
Showing posts with label agama. Show all posts

Jemaah Mane Hok Kite Patut Ikut

Akhir zamang ning...macang-macang jemaah mucul...bukang stakat di tanoh melayu..tapi seluruh dunia...semua nggaku kate hok diye btul blake...



pahtu gok kite orang awang nie nok ikut hok mane se...

jangang pening-pening sahabat sekelian...

bagi org laki...jemaah lima waktu dulu di surau xpun masjid...istiqamah hok tu...

in sya Allah...Allah akan tunjuk jalang ke kite hok mane btul....

in sya Allah time tu...mata hati terang...boleh tgk hok mane btul...hok mane bathil...

orang puan jgn bimbang....semayang di rumoh...klu hok tua-tua... boleh gi jemaah di masjid...

hok muda...klu betemang...boleh gi smayang jemaah jugok...


harap kite berjaye menghadapi dunia yang tersangat mencabor ining...

salam....

Hati-hati Dengan Hati

Sekadar ini berkongsi sedikit ilmu/tips Cantik Di Hati yang dipetik dari satu sumber..
Moga penghayatan kita nanti diberkati InsyaALLAH.... Panduan berguna buat semua...



  • Jangan terlalu bangga dengan pakaian cantik dan mahal kerana pakaian terakhir kita nanti adalah kain kapan..
  • Jangan terlalu bangga dengan kereta mewah kerana kereta terakhir kita nanti adalah van jenazah..
  • Jangan terlalu seronok dengan tempat tidur yang empuk dan nyaman kerana tempat tidur terakhir kita nanti adalah liang lahad...
  • Jangan pula ego dan bongkak kerana mampu miliki rumah mewah bak istana, kerana rumah terakhir kita nanti adalah kubur bertiang dua...
  • Jangan terlalu megah dengan pangkat dan darjat kerana bila sudah tiada nanti, kita akan mendapat gelaran Almarhum...
  • Hati yang ikhlas tidak terkesan dek pujian mahupun tercalar dek kejian. Hati yang ingat mati akan sentiasa hidup...

Moga diikhlaskan hati kami sekelian ya Rabb... Ameen

Raja Diri

Sekadar berkongsi fwd e-mel:

Hati itu bagaikan cermin mata. Kalau kita menggunakan cermin mata yang
bening, apa yang kita lihat akan tampak apa adanya. Yang putih akan
jelas putihnya, yang coklat muda akan jelas warna aslinya. Namun kalau
kita menggunakan cermin mata hitam, apa yang kita lihat tidak akan
sesuai aslinya. Yang putih akan kelihatan abu muda dan warna coklat
muda akan menjadi coklat tua. Demikian juga hati, kalau hati jernih,
kita akan melihat realita itu apa adanya, sementara kalau hati kita
kotor atau hitam, kita akan melihat realita itu tidak seperti
sebenarnya.


Oleh kerana itu, mulia tidaknya seseorang tidak dilihat dari tampilan
lahiriahnya tapi dari performance batiniah atau hatinya.
ِانَّ اللهَ لاَيَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلكِنْ
يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ (اخرجه مسلم)
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta-hata kamu tapi
melihat hati dan perbuatanmu.” (H.R. Muslim).

Al Qurtubi berkata, “Ini sebuah hadits agung yang mengandung
pengertian tidak diperbolehkankannya bersikap terburu-buru dalam
menilai baik atau buruknya seseorang hanya kerana melihat gambaran
lahiriah dari perbuatan taat atau perbuatan menyimpangnya.
Ada kemungkinan di balik pekerjaan saleh yang lahiriah itu, ternyata
di hatinya tersimpan sifat atau niat buruk yang menyebabkan
perbuatannya tidak sah dan dimurkai Allah swt. Sebaliknya, ada
kemungkinan pula seseorang yang terlihat teledor dalam perbuatannya
atau bahkan berbuat maksiat, ternyata di hatinya terdapat sifat
terpuji yang kerananya Allah swt. memaafkannya.

Ingredients:
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan lahir itu hanya merupakan tanda-tanda
dhanniyyah (yang diperkirakan) bukan qath’iyyah (bukti-bukti yang
pasti). Oleh kerana itu tidak diperkenankan berlebih-lebihan dalam
menyanjung seseorang yang kita saksikan tekun melaksanakan amal saleh,
sebagaimana tidak diperbolehkan pula menistakan seorang muslim yang
kita pergoki melakukan perbuatan buruk atau maksiat. Demikian Imam
Qurtubi menjelaskan dalam tafsirnya.
Rasulullah saw. bersabda dalam riwayat lain,
عَنْ عَلِيِّى بْنِ أَبِى طَالِبٍ رَضِيَى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنَ الْقُلُوْبِ
قَلَّبَ إِلاَّ وَلَهُ سَحَابَةٌ كَسَحَابَةِ الْقَمَرِ، بَيْنَمَا
الْقَمَرُ مضئى إِذْ عَلَتْهُ سَحَابَةٌ فَأَظْلَمَ، إِذْ تَجَلَّتْ
عَنْهُ فَأَضَاءَ (البخارى ومسلم)
“Ali bin Abi Thalib r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Tiada satu hati pun kecuali memiliki awan seperti awan menutupi
bulan. Walaupun bulan bercahaya, tetapi kerana hatinya ditutup oleh
awan, ia menjadi gelap. Ketika awannya menyingkir, ia pun kembali
bersinar.” (H.R.Bukhari dan Muslim)

Hadits ini memberikan ilustrasi yang sangat indah. Hati manusia itu
sesungguhnya bersih atau bersinar, namun suka tertutupi oleh awan
kemaksitan hingga sinarnya menjadi tidak tampak. Oleh sebab itu, kita
harus berusaha menghilangkan awan yang menutupi cahaya hati kita.
Bagaimana caranya?




Directions:
1. Muhasabah diri (Muhasabatun Nafsi)
2. Perbaiki Diri
3. Tadabbur Al Qur’an
4. Menjaga Kelangsungan Amal Saleh
5. Mengisi Waktu dengan Zikir
6. Berkawan dengan Orang-Orang Soleh
7. Berbagi Kasih dengan Fakir, Miskin, dan Yatim
8. Mengingat Mati
9. Menghadiri Majelis Ilmu
10. Berdo’a kepada Allah swt.


Kesimpulannya, hati merupakan panglima untuk seluruh anggota jasad
kita. Kalau hati bening, kelakuan kita pun akan beres. Tapi kalau hati
kita busuk, seluruh amaliah pun busuk. Ada sepuluh cara agar kita
memiliki hati yang suci, yaitu; Muhasabah diri, perbaikan diri,
tadabbur Qur’an, menjaga kelangsungan amal saleh, mengisi waktu dengan
zikir, bergaul dengan orang-orang saleh, berbagi kasih dengan fakir
miskin dan anak yatim, mengingat mati, menghadiri majelis ta’lim, dan
berdo’a kepada Allah swt. Mudah-mudahan Allah swt. selalu memberi
kepada kita hati yang bening. Amiin .

Nasihat Ibrahim bin Adham

Seorang lelaki bertanya kepada Ibrahim bin Adham: “Wahai Imam, aku ingin bertaubat dan meninggalkan dosa tetapi aku selalu mengulangi dosaku, tunjukkanlah kepadaku jalan yang mencegah aku bermaksiat lagi kepada Allah.”

Ibrahim bin Adham berkata: “Jika engkau ingin bermaksiat janganlah engkau melakukannya di atas bumi milik Allah ini. Lelaki itu bertanya: Lalu di manakah aku boleh melakukannya? Ibrahim bin Adham menjawab: Keluarlah dari bumi-Nya. Dan jika engkau masih ingin melakukan maksiat, jangan makan rezeki kurniaan-Nya. Lelaki itu bertanya: Bagaimana aku boleh hidup tanpa rezeki daripada-Nya? Ibrahim berkata: “Tidakkah engkau rasa malu hidup di atas bumi-Nya dan makan daripada rezeki-Nya kemudian melakukan maksiat kepada-Nya?”


Sumber

Nabi Adam A.S

KISAH NABI ADAM A.S
Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.
Kekhuatiran Para Malaikat.
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu, nescaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."
Allah berfirman, menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat, kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna
Iblis Membangkang.

Selawat Pelindung Diri



توسلنا ببسم الله
وبالهادى رسول الله
وكل عارف بالله
واهل الله يا الله


يا الله شموش الهدى
شيوخ الورى
نجوم الندى
بهم نسلم من كل أذى
بقدر الله يا الله

Kami bertawasul dengan Bismillah
dan (bertawasul) dengan al-Hadi (pemberi petunjuk jalan) iaitu Rasulullah
dan (bertawasul) dengan setiap orang yang arif dengan Allah (mengenali Allah sebenar2 kenal)
dan (bertawasul) dengan ahli Allah (orang yang hampir dengan Allah)
Ya Allah

Ya Allah!
(Kami bertawasul dengan) matahari2 petunjuk
dengan ketua-ketua segala makhluk
dengan bintang2 titisan embun
melalui mereka, kami selamat dari segala kejahatan
dengan takdir Allah
Ya Allah
.

Musibah matinya hati

Sunday, 30 May 2010 07:03 | Written by PANEL PENYELIDIKAN YAYASAN SOFA, NEGERI SEMBILAN |


KEHADIRAN bulan Safar al-Khair mengimbau kembali kisah kegeringan Rasulullah SAW sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir pada 12 Rabiulawal. Jika Rasulullah SAW itu adalah kekasih dan keutamaan kita, maka sudah tentu saat-saat yang memilukan itu menarik perhatian dan perasaan kita.

Sesungguhnya kewafatan Rasulullah SAW adalah musibah terbesar bagi umat Islam sehingga terdapat ulama yang menulis buku khusus mengenai musibah kewafatan Rasulullah. Setelah kewafatan Baginda, ada yang masih lemah imannya menjadi murtad, tidak mahu menunaikan zakat dan berpecah belah. Sesungguhnya inilah musibah terbesar yang pernah menimpa sahabat-sahabat Baginda. Hanya kekentalan iman menjadi penyelamat ketika itu.


Hari ini, umat Islam ditimpa musibah yang tidak kurang besarnya iaitu matinya hati. Pelbagai peringatan yang diberikan tetapi bak mencurah air di daun keladi. Inilah penyakit hati yang dikhuatiri oleh Rasulullah akan berlaku ke atas umatnya. Inilah kematian yang paling sukar untuk dipastikan kerana tidak ditandai dengan kain kapan putih ataupun batu nisan.

Apa pun, selaku insan yang sentiasa menginsafi diri, kita masih boleh menghisab diri, apakah musibah ini telah mengenai diri kita atau kita termasuk di kalangan mereka yang terselamat. Terdapat tiga tanda yang digariskan oleh ulama iaitu, tidak merasa sedih apabila tidak berkesempatan melakukan amal ketaatan, tidak menyesal apabila terlanjur melakukan dosa dan suka bersahabat dengan orang-orang yang lalai dan telah mati hatinya. Inilah alamat ringkas yang diletakkan oleh Syeikh Ibnu ‘Atoillah dalam kalam hikmahnya.

Maka dapat difahami bahawa keriangan dan kegembiraan seseorang kerana ketaatan yang dilakukannya dan kesedihan seseorang disebabkan maksiat yang dilakukannya merupakan tanda hidupnya hati seseorang. Rasulullah SAW telah bersabda: “Sesiapa yang digembirakan oleh kebaikannya dan disedihkan oleh kejahatannya, maka dia adalah orang mukmin.” (riwayat Imam Ahmad, Tirmizi dan al-Hakim)

Namun, ini bukanlah kegembiraan yang bercampur dengan perasaan ‘ujub. Orang yang bersifat ‘ujub hanya memandang kepada daya dan kekuatannya dan lupa tentang anugerah Allah dalam mengurniakan taufik dan hidayah kepadanya. Hendaklah kita menjauhi sifat ‘ujub kerana ia boleh menghapuskan pahala amal-amal yang dilakukan. Begitu juga perasaan riak.

Amal kebaikan merupakan tanda keredaan Allah dan keredaan-Nya membawa kepada kegembiraan. Manakala amal kejahatan merupakan tanda kemurkaan Allah dan kemurkaan-Nya membawa kepada kesedihan. Sesiapa yang diredai oleh Allah, maka Allah mengizinkannya untuk melakukan amal soleh. Sesiapa yang dimurkai oleh Allah, maka Allah meninggalkannya dan membiarkannya berada dalam kelalaian dan kehinaan.

Abdullah ibn Mas’ud RA berkata: “Orang mukmin melihat dosa-dosanya seolah-olah dia sedang berada di kaki gunung; dia takut kalau gunung itu akan menghempapnya. Manakala ahli maksiat melihat dosanya hanya seperti seekor lalat yang hinggap di hidungnya maka mudah untuk menghalaunya.”

Namun demikian, tidak sepatutnya pula seseorang hamba yang apabila telah melakukan dosa, dikalahkan oleh kesalahan yang dilakukannya. Dikalahkan dalam bentuk bersikap pesimis, tidak lagi mengharap keampunan Tuhannya dan berprasangka buruk terhadap Tuhannya. Bagi orang yang benar-benar beriman dan hidup hatinya, rasa khawf dan raja’ (takut dan harap kepada Allah) mesti ada pada dirinya. Allah telah menyifatkan para nabi dan rasul-Nya serta pengikut mereka dari kalangan kaum mukminin yang solehin dengan kedua-dua sifat ini, sebagaimana firman-Nya dalam surah al-Israa’ ayat 57.

Syeikh Ibnu ‘Atoillah RA menyatakan dalam Hikamnya: “Janganlah kerana besarnya dosa di sisi kamu, menghalang kamu daripada berprasangka baik dengan Allah kerana orang yang telah kenal Tuhannya, nescaya akan menganggap dosanya kecil di sisi kemurahan Allah yang luas.”

Manakala sebab yang membawa kepada matinya hati ialah cintakan dunia, lalai daripada mengingati Allah dan menggunakan anggota untuk melakukan maksiat.

Sheikh Abd al Qadir Jilani

Didikan yang diberikan oleh ibunya telah membuatkan SAQJ seorang manusia hebat...Pada satu hari di zaman kanak-kanaknya....ibunya telah ke pasar untuk membeli barang...tiba waktu untuk membayar...ibunya tidak mempunyai wang yang cukup....diberitahu kepada peniaga tersebut anaknya akan datang membayar...setelah pulang kerumah...ibunya memberitahu kepada SAQJ tentang perkara yang berlaku di pasar...lantas ibunya memberi wang kepada SAQJ untuk dibayar kepada peniaga tersebut...tanpa membantah atau pun lengah...SAQJ terus menunggang kuda untuk ke pasar...di dalam perjalanan...beliau singgah di satu masjid untuk solat tahyatul masjid...setelah solat..beliau sambung perjalanan ke pasar...sampai di situ...beliau terus menyeluk saku untuk membayar hutang tersebut...alangkah terkejutnya apabila wang tersebut telah hilang...beliau pelik sekali...beliau memberitahu kepada peniaga tersebut bahawa ibunya memang telah memberi wang tersebut kepadanya tetapi tiba-tiba hilang...lantas...beliau pulang ke rumah....seperti sebelumnya...beliau singgah di masjid untuk solat tahyatul masjid..di tempat yang sama seperti tadi...beliau bersolat...setelah itu...beliau menemui wang dengan jumlah yang sama di tempat solat tersebut...beliau mengangkat wang tersebut...lantas letak kembali ke tempat asalnya....beliau tidak ambil wang tersebut...sampai di rumah...beliau menceritakan kepada ibunya bahawa wang tersebut hilang dan menemui wang dengan jumlah yg sama di tempat masjid...ibunya bertanya...mengapa beliau tidak mengambil wang tersebut...beliau menjawab...aku takut wang itu bukan kepunyaanku...mungkin selepas aku solat...ada orang lain yg solat ditempat yg sama dan mengambil wang tersebut...kemudian ada orang ke tiga yg bersolat di tempat tersebut dan wangnya mungkin juga jatuh di tempat yg sama dengan nilai wang yg sama..ibunya kagum dengan pemikiran anakyna yg telah menjadi wali ALLAH s.w.t yg agung...pengajaran yg boleh diambil....pentingnya didikan terhadap anak-anak terhadap perkara HALAL DAN HARAM dalam membentuk jati diri mukmin yg sebenar...WALLAHUA'LAM...

Solat

KEBERATAN MAUT DAN KENGERIANNYA

                       
                       Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas bin Malik r.a. berkata bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: Maan ahabba liqaa Allah, anabballahu liqaa'ahu wamam karina liqaa Allahi karihallahu liqq'ahu bermaksud: Siapa yang suka bertemu kepada Allah, maka Allah suka menerimanya dan siapa yang tidak suka bertemu kepada Allah, Allah juga tidak suka menerimanya.
                       Seseorang mukmin bila dalam sakaratul maut, mendapat khabar gembira bahawa ia diridhoi Allah s.w.t. dan akan mendapat syurga, maka ia lebih suka segera mati daripada terus hidup, maka Allah s.w.t. menyambutnya dengan limpahan kurnia rahmatNya dan sebaliknya orang kafir ketika melihat siksa Allah s.w.t. yang akan diterimanya, ia akan menangis dan enggan (tidak suka) mati dan Allah s.w.t. juga menjauhkannya dari rahmat dan akan menyiksanya.
                    Sufyan Atstsauri berkata: "Hadis ini tidak bererti bahawa kesukaan mereka untuk bertemu kepada Allah s.w.t. itu yang menyebabkan Allah s.w.t. kasih kepada mereka, bahkan bererti kesukaan mereka untuk bertemu dengan Allah s.w.t. kerana Allah s.w.t. kasih kepada mereka. Sebagaimana ayat Yuhibbuhum wayuhibbunahu (yang bermaksud) Allah kasih kepada mereka, maka mereka cinta kepada Allah juga. Juga didalam hadis: Idza ahabballahu abdan syagholahu bihi (yang bermaksud) Jika Allah kasih kepada seorang hamba, maka disibukkan dengan dzikir dan selalu ingat kepadanya."
                      Ketika Rasulullah s.a.w. menyatakan bahawa siapa yang tidak suka bertemu kepada Allah s.w.t. maka Allah s.w.t. tidak suka bertemu kepadanya. Sahabat berkata: "Ya Rasulullah, kita semua tidak suka mati." Jawab Rasulullah s.a.w. "Bukan itu, tetapi seorang mukmin bila akan mati datang Malaikat yang membawa khabar gembira kepadanya apa yang dijanjikan oleh Allah s.w.t. sebaliknya orang kafir jika akan mati datang Malaikat yang mengancamnya dengan siksaan Allah s.w.t., yang akan dihadapi sehingga ia tidak suka bertemu kepada Allah s.w.t."
                      Abul-Laits dengan sanadnya dari Jabir r.a. berkata bahawa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: Hadditsu an Bani Isra'il wala haraj, fa innahum qaumun qad kaana fahimul a'aajib (yang bermaksud) Kami boleh bercerita tentang bani Isra'il, dan tidak ada dosa, kerana pada mereka telah terjadi berita-berita yang aneh-aneh (ganjil-ganjil).
                      Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. menceritakan: Terjadi serombongan Bani Isra'il keluar sehingga sampai diperkuburan, lalu mereka berkata: "Andaikata kita sembahyang disini kemudian berdoa kepada Tuhan supaya keluar salah seprang yang telah mati disini lalu menerangkan kepada kami bagaimana soal mati, maka sembahyanglah mereka kemudian berdoa, tiba-tiba ada orang telah menonjolkan kepalanya dari kuburan berupa hitam, lalu bertanya: "Hai kaum, apakah maksudmu, demi Allah saya telah mati sejak sembilan puluh tahun yang lalu, maka hingga kini belum hilang juga rasa pedihnya mati kerana itu berdoalah kamu kepada Allah untuk mengembalikan aku sebagaimana tadi, padahal orang itu diantara kedua matanya ada tanda bekas sujud."
                      Abul-Laits berkata: "Siapa yang yakin akan mati maka seharusnya bersiap sedia menghadapinya dengan melakukan amal yang soleh (baik) dan meninggalkan amal kejahatan (dosa), sebab ia tidak mengetahui bilakah datangnya mati itu kepadanya, sedang Nabi Muhammad s.a.w. telah menerangkan pada umatnya supaya mereka benar-benar bersiap-siap untuk menghadapinya dan supaya mereka sanggup sabar dan tabah menghadapi penderitaan dunia, sebab penderitaan dunia ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan siksaan akhirat sedang maut itu termasuk dari siksaan akhirat."

Sedekah

Salam...antara langkah paling mudah untuk bersedekah dan menderma adalah tanamkan dalam diri untuk membuat satu target dan koleksi iaitu setiap masjid yang kita pergi...sedekah kan seberapa yang kita mampu...dalam hidup kita sudah pasti lebih 50x kita ke masjid kan...tanamkan dalam diri...setiap duit yang kita ada adalah rezeki dr Allah S.W.T semata-mata....insyaAllah..

Nabi Muhammad S.A.W Manusia Agung

Nabi Muhammad saw meskipun sama kejadiannya dengan manusia lain di muka bumi ini, namun bentuk lahiriah dan rohaniahnya tidak sama. Baginda mempunyai keistimewaan yang sama sekali tidak terdapat pada manusia-manusia biasa.

Sebagai manusia yang terbaik di muka bumi ini, Baginda dianugerahkan dengan keperibadian dan perwatakan yang istimewa kerana padanyalah terdapat contoh untuk diteladani.

Umum mengetahui keadaan yang zahir adalah gambaran yang terjelma dari unsur-unsur batin. Rupa paras seseorang boleh membantu menjelaskan keperibadian setiap individu. Ciri-ciri seperti bentuk badan, sifat fizikal dan rupa bentuk anggota adalah menggambarkan tentang akal dan akhlak seseorang. Begitulah dengan Nabi Muhammad saw. yang mempunyai bentuk badan yang indah dan segak, namun tidak dapat digambarkan oleh mana-mana pelukis potret di dunia ini. Allah mengharamkan penggambaran potret Baginda oleh sesiapa saja. Sungguhpun begitu sifat-sifat kecantikan baginda masih boleh diillusikan melalui pertuturan dan riwayat para sahabat dan tabi'in.

Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas melafazkan keIslaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda. Ulama Yahudi berkenaan terpukau dengan raut paras dan akhlak baginda yang sudah tentunya milik seorang Rasul Agung di muka bumi ini.

Para sahabat yang sentiasa bersamanya sentiasa meneliti bentuk tubuh tokoh kesayangannya secara terperinci. Di antara kata-kata appresiasi mereka yang pernah melihat baginda saw:

* Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak Rasulullah. Aku melihat cahaya memancar dari lidahnya.

* Seandainya kamu melihat Rasulullah, kamu akan merasa seolah-olah sedang melihat matahari terbit.

* Aku pernah melihat Rasulullah saw di bawah sinaran bulan. Aku bandingkan wajahnya dengan bulan, akhirnya aku sedari bahawa Rasulullah saw jauh lebih cantik daripada sinaran bulan.

* Rasulullah saw seumpama matahari yang bersinar. Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah saw.

* Apabila Rasulullah saw berasa gembira, wajahnya bercahaya seperti bulan purnama dan dari situ kami mengetahui yang baginda sedang gembira.

* Kali pertama memandangnya, sudah tentu kamu akan terpesona

* Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat

* Wajahnya seperti bulan purnama

Bile Malaysia Nak Ikut Aceh

Di Aceh, mereka mempunyai polis Islam. Sesiapa yang pakai seluar jeans akan diberi skirt labuh. Mereka telah memulakan proses untuk menegakkan undang-undang Islam. Bagaimana dengan kita yang di katakan sebuah negara ISLAM tapi tiada hukum Islam dilaksanakan.


Sumber : Kosmo

Pemakaian Neck Tie

Ko nak pegi mane? Interview??X pakai tie ke? X formal la ko camtu...Mesti ko xdpt nye kerja tu..kita kena formal..ko tgk org lain tu...semua pakai tie..ko dah kurang kat situ..sekarang dunia moden la..semua pakai tie..

Itulah kata-kata Islam Melayu hari ini...tanpa sedar...kita telah mengagungkan ape yang di tinggalkan oleh penjajah...siapa penjajah itu??? Mat Saleh...agama ape Mat Saleh....x lain x bukan Kristian yang dibayangi Yahudi laknatullah....Itulah masalah utama kita...dulu orang yang bekerjaya sahaja yang memakai tie...tapi hari ini...budak sekolah pun telah diterapkan dengan budaya memakai tie ini...siapa yang mencipta perkataan formal ini...tidak ada dalam Islam formal...formal dan kemas 2 perkataan berlainan maksudnya...Islam menganjurkan umatnya supaya kemas tapi bukan formal...tengokla gambar tie di atas...ape yang boleh kita perhatikan...perasankah anda semua satu tali yang berbentuk T...cuba anda semua tambah kepala diatasnya..kita di ajar supaya memakai lambang salib...mungkin kita rase perkara seperti ini suatu yang remeh..tp kesannya tersangatlaa besar di dalam kehidupan muslim...macam mana nak dapat keberkatan kalu perkara2 yang dianggap remeh ini masih ada dalam muslim...para kafir mesti tergelak je tengok kita semua...rancangan mereka berjaya...SAMA-SAMA LAH KITA MENENTANG ANASIR-ANASIR LAKNATULLAH....InsyaAllah...

Kisah Hari Kiamat

Dari Usman bin Affan bin Dahaak bin Muzahim daripada Abbas ra, bapa saudara Rasulullah SAW dari Rasulullah SAW telah bersabda, yang bermaksud:
Aku adalah orang (manusia) yang paling awal dibangkitkan dari kubur (bumi) pada hari kiamat yang tiada kebanggaan. Bagiku ada syafaat pada hari kiamat yang tiada kemegahan. Bendera pujian di tanganku dan nabi-nabi keseluruhannya berada di bawah benderaku. Umatku adalah umat yang terbaik. Mereka adalah umat yang pertama dihisab sebelum umat yang lain. Ketika mereka bangkit dari kubur, mereka akan mengibas (membuang) tanah yang ada di atas kepala mereka. Mereka semua akan berkata: Kami bersaksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan kami bersaksi bahawa Muhammad itu Rasulullah. Inilah yang telah dijanjikan oleh Allah Taala serta dibenarkan oleh para rasul. Ibnu Abbas ra berkata: Orang yang pertama dibangkitkan dari kubur di hari kiamat ialah Muhammad SAW. Jibril as akan datang kepadanya bersama seekor Buraq. Israfil pula datang dengan membawa bersama bendera dan mahkota. Izrail pula datang dengan membawa bersamanya pakaian-pakaian syurga.

Jibril as akan menyeru: Wahai dunia! Di mana kubur Muhammad SAW?

Bumi akan berkata: Sesungguhnya, Tuhanku telah menjadikan aku hancur. Telah hilang segala lingkaran, tanda dan gunung-ganangku. Aku tidak tahu dimana kubur Muhammad SAW.

Rasulullah SAW bersabda: Lalu diangkatkan tiang-tiang dari cahaya dari kubur Nabi Muhammad SAW ke awan langit. Maka, empat malaikat berada di atas kubur.

Israfil bersuara: Wahai roh yang baik! Kembalilah ke tubuh yang baik!

Maka, kubur terbelah dua. Pada seruan yang kedua pula, kubur mula terbongkar. Pada seruan yang ketiga, ketika Rasulullah SAW berdiri, baginda SAW telah membuang tanah di atas kepala dan janggut baginda SAW. Baginda SAW melihat kanan dan kiri. Baginda SAW dapati, tiada lagi bangunan. Baginda SAW menangis sehingga mengalir air matanya ke pipi.

Jibril as berkata kepadanya: Bangun wahai Muhammad! Sesungguhnya kamu di sisi Allah Taala di tempat yang luas.

Baginda SAW bertanya, Kekasihku Jibril! Hari apakah ini?

Jibril as menjawab: Wahai Muhammad! Janganlah kamu takut! Inilah hari kiamat. Inilah hari kerugian dan penyesalan. Inilah hari pembentangan Allah Taala.

Baginda SAW bersabda: Kekasihku Jibril! Gembirakanlah aku!

Jibril as berkata: Apakah yang kamu lihat di hadapanmu?

Baginda SAW bersabda: Bukan seperti itu pertanyaanku.

Jibril as berkata: Adakah kamu tidak melihat bendera kepujian yang terpacak di atasmu?

Baginda SAW bersabda: Bukan itu maksud pertanyaanku. Aku bertanya kepadamu akan umatku. Di mana perjanjian mereka?

Jibril as berkata: Demi keagungan Tuhanku! Tidak akan terbongkar oleh bumi daripada manusia, sebelummu?

Baginda SAW bersabda: Nescaya akan, kuatlah pertolongan pada hari ini. Aku akan mensyafaatkan umatku.

Jibril as berkata kepada baginda SAW: Tungganglah Buraq ini wahai Muhammad SAW dan pergilah ke hadapan Tuhanmu!

Jibril as datang bersama Buraq ke arah Nabi Muhammad SAW. Buraq cuba meronta-ronta. Jibril as berkata kepadanya: Wahai Buraq! Adakah kamu tidak malu dengan makhluk yang paling baik dicipta oleh Allah Taala? Sudahkah Allah Taala perintahkan kepadamu agar mentaatinya?

Sayang ALLAH S.W.T

Wahai sahabatku sekalian, ayuh, bersangka baiklah dengan Allah.  Sebagaimana kita gembira bertemu dengan kekasih hati, malah Allah lebih gembira daripada itu.
Sebagaimana kita menyayangi kekasih hati sepenuh jiwa, namun sayangnya Allah lebih daripada itu, betapa luasnya nikmat pemberian Allah, tapi sayang hanya kita sahaja yang tidak tahu untuk menghargai pemberiannnya.
Banggalah menjadi hamba Allah, tanamkanlah rasa cinta pada Allah dalam diri kita, kerana cinta Allah pada hambaNya sangat tidak ternilai.

Demi cinta Allah pada hambaNya, Allah telah berfirman,
" dan Dialah Tuhan yang menerima taubat daripada hamba-hambaNya yang bertaubat, serta memaafkan kejahatan-kejahatan yang telah mereka lakukan dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan", surah an-nisa (4:16).

-iluvislam

Akum vs. As Salam

Pagi semalam dengar radio ikim (91.50 fm), ustaz Zawawi citer tentang sunnah Rasullullah s.a.w.
Antaranya tentang bab memberi salam.
Baginda memberi salam dgn lafaz “assalamualaikum” dan menjawab salam
dari para sahabat dgn salam yg penuh “waalaikumussalam warahmatulallahhi wabarakatuh”
Beri salam – assalamualaikum”
Jawab salam – “waalaikumussalam warahmatulallah hi wabarakatuh”

Apabila kira berkirim salam pada org lain, hendaklah kita berkata “Kirim salam assalamualaikum pada ZIZAH ye” contoh lerr…
Bukannya : “Kirim salam kat ZIZAH ye”
Dan bukannya ” Kirim salam maut” statement ini adalah berdosa, walaupun sekadar gurauan!
Janganlah kita menggantikan perkataan
“Assalamualaikum” dengan “A’kum” dalam sms atau apa sekalipun melalui tulisan.
Jika perkataan Assalamualaikum itu panjang, maka hendaklah kita ganti dengan perkataan
“As Salam” iaitu sama makna dengan Assalamualaikum.
Sesama lah kita memberitahu member-member yang selalu sangat guna
shortform A’kum dalam sms ataupun email. Perkataan ‘AKUM’ adalah gelaran untuk orang-orang Yahudi untuk orang-orang bukan yahudi yang bermaksud ‘BINATANG’ dalam Bahasa Ibrani.
“Akum = Avde Kokhavim U Mazzalot”
Maksud singkatan ” A’kum”