Showing posts with label tazkirah. Show all posts
Showing posts with label tazkirah. Show all posts

Puasa khusus

Syarat Puasa Khusus
1.Menjaga lisan dr perkara haram seperti menipu mengumpat
2.Menjaga mata dr perkara haram
3.Menjaga telinga
4.Menjaga seluruh anggota badan dr hujung kaki ke hujung rambut
5.Menjaga perut iaitu tidak terlalu kenyang ketika berbuka iaitu makan ringan dahulu
6.berdoa kepada Allah

Ashaduanlailahaillah
Astaghfirullah
Asaluka ridhoka wa jannah wa auzubika min saghotika wana

ShortNotes ust saufi permin 15.5.2017

Lima malam mustajab doa mengikut Imam Shafie

1.malam hari raya puasa
2.malam hari raya haji
3.malam jumaat
4.malam lailatul qadar
5.malam nisfu syaaban

Short note ust nik 7.2.17

-Sekiranya kita bersyukur nescaya akan di tambah nikmat yg diberi

-memuji yang membinasakan
 
Org yg tidak.bertaubat adalah org yg zalim

Hajat utama manusia sepatutnya adalah diampunkan dosa..

2 kebinasaan pd orang yang dipuji
-takabur dan ujub-sombong dan rasa ajaib
-lemah ibadat-berasa cukup dgn ibadah yg dibuat tanpa ada usaha untuk menambah baik

Berlumbalah dalam mencari akhirat

Tidak ada melebihkan orang lain dalam perkara taat kepada Allah

Pujian yang baik adalah pujian yang tidak diketahui oleh org yg dipuji

Jika dipuji org,tanamkan dlm hati bhw kita tidak tahu bagaimana pengakhiran kita sama ada husnul atau suul khatimah

JIKA ENGKAU CINTA KEPADA ALLAH

Kerabat Sufi

1. Jika engkau melihat orang-orang sibuk dengan dunia, maka sibukkanlah dirimu dengan akhirat.
2. Jika engkau melihat orang-orang sibuk dengan memperindah penampilan fizik, maka sibukkanlah dirimu dengan memperindah dan mempercantikkan batinmu.
3. Jika engkau melihat orang-orang sibuk mengurus perkebunan maka sibukkanlah dirimu dengan memakmurkan kuburan (Mengingat mati).
4. Jika engkau melihat orang-orang sibuk mengabdikan diri kepada sesama manusia, maka sibukkanlah dirimu dengan mengabdikan diri kepada Rabbul 'Aalamiin.
5. Jika engkau melihat orang-orang sibuk mengatakan aib orang lain, maka sibukkanlah dirimu dengan keburukan dirimu sendiri.
6. Jadikanlah kehidupan di dunia ini sebagai taman pertanian yang akan menghantarkan engkau ke pohon raya di akhirat kelak.
| Ust Yusuf Mansur

Short note 30.7.16

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

100x @ 41x selawat tiap hari-imam qurtubi
-diangkat mudarat
-Diluaskan rezeki
-Dibukakan pintu kebajikan
-Diluaskan kalimahnya-yakni diluaskan pegangan iman dgn kalimat tauhid
-diamankan dr papa
-dikasih manusia
-mustajab doa

Iman-tasdiq dlm hati kepecayaan yang jazam putus

CARA MENCARI REZEKI MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI


“Sungguh, engkau dianggap sebagai orang yang celaka jika tidak merasa malu kepada Allah Subhanahu wata’ala, jika engkau menjadikan dinar sebagai tuhanmu dan menjadikan dirham sebagai tujuanmu, sedangkan engkau melupakan-Nya sama sekali! Sungguh, takdirmu telah dekat!
Maka, jadikanlah kedai-kedai yang kau miliki dan semua harta benda untuk keluargamu adalah semata-mata karena perintah syariat, namun hatimu harus tetap kokoh bertawakal kepada Allah.
Carilah rezekimu dan rezeki keluargamu hanya dari Allah SWT, bukan dari harta benda dan perniagaanmu. Dengan demikian rezekimu akan mengalir, begitu pula rezeki keluargamu. Kemudian, Allah juga akan memberimu karunia, kedekatan dan kelembutan-Nya dalam kalbumu. Dia akan mencukupi keperluan keluargamu dan keperluanmu melalui dirimu sendiri!
Allah juga akan mencukupi keluargamu dengan apa yang Dia kehendaki dan sebagaimana yang Dia kehendaki. Akan dikatakan kepada kalbumu, “Ini adalah untukmu dan keluargamu!” Namun, bagaimana mungkin engkau bisa menerima perkataan seperti itu jika seumur hidupmu bersikap musyrik?
Engkau tidak pernah merasa kenyang dengan dunia dan terus menerus mengumpulkan harta. Allah SWT menutup pintu kalbumu dan segala sesuatu tak akan bisa masuk ke dalamnya.. Dia hanya menurunkan peringatan dalam kalbumu. Maka, bertobatlah dari amal-amal burukmu dengan sebenar tobat.
Hendaknya engkau menyesali rusaknya perjalanan hidupmu dan akhlakmu yang buruk, dan hendaklah engkau menangisi setiap perkara yang telah terjadi pada dirimu.
Lalu, bantulah orang-orang fakir dengan hartamu dan janganlah bersikap bakhil, sebab tak lama lagi engkau akan berpisah dengan hartamu. Ketahuilah, seorang Mukmin yang meyakini adanya pergantian di dunia dan akhirat, tentu dia tidak akan berlaku kikir/bakhil di dunia ini.”
-- Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fath Ar-Rabbani wal-Faidh Ar-Rahman

Copy paste fb tasawuf underground

2 perkara perlu dilupakan

2 perkara yg wajib kita lupakan iaitu

-perkara baik atau amal yang telah kita lakukan
-perkara jahat yang dilakukan org terhadap kita

Kadarmu

| Berkata Rasulullah saw kepada sebahagian
Sahabat Baginda:
"Beramallah untuk duniamu menurut
kadar hidupmu padanya, dan beramallah
untuk akhiratmu menurut kadar kekalmu
di dalamnya, dan beramallah kepada
Allah menurut kadar hajatmu terhadapNya,
dan beramallah berhadapan dengan neraka
menurut kadar tahanmu menanggung
azabnya."
[ Risalah Al Ghazali ]

Copypaste kerabat sufi

Jika

Jika Imam Syafi’i merasa mendapat bencana saat melihat betis gadis yang tak sengaja tersingkap. Aku malah merasa mendapat nikmat meski tak diungkap.
Jika Umar menginfakkan kebun yang membuatnya ketinggalan shalat ashar. Aku malah biasa saja berulang kali tertinggal meski azan terdengar.
Jika Urwah bin Zubair tak terganggu salatnya saat pisau bedah mengamputasi kaki. Aku bahkan terganggu hanya karena nyamuk yang menggigit ibu jari.
Jika Nabi Ibrahim as. sangat menyesal karena pernah berbohong meski seumur hidup hanya tiga kali. Aku malah santai saja meski jumlah dustaku sudah tak terhitung lagi.
Jika ‘Aisyah menyesali mengatakan “Shafiyah Si Pendek” yang bisa mengubah warna lautan. Lalu bagaimana dengan gunjingan dari mulutku? Mungkin bisa membuat seluruh samudra menjadi busuk dan pekat kehitaman.
Jika Umar bin Abdul Azis bergetar menahan istrinya berbicara di ruangan yang diterangi pelita minyak yang dibiayai negara. Aku malah keasyikkan menggunakan fasiltas perusahaan seakan milikku saja.
Jika serpihan pagar kayu rumah orang yang dijadikan tusuk gigi bisa membuat “Sang Kyai” tertahan untuk masuk surga. Aku malah woles saja menikmati mangga hasil jarahan kebun tetangga.
Sudah begitu … pede pula meminta surga.
Astaghfirullah!
Memang hari ini dunialah yang nyata dan akhirat hanya cerita. Namun sesudah mati, akhiratlah yang nyata dan dunia tinggal cerita.
Ya, Allah ampuni hamba!

Cp dr fernandes

MENUTUPI AIB

Beruntunglah orang yang lebih disibukkan oleh
aibnya sendiri daripada sibuk dengan aib-aib
orang lain. Beruntunglah orang yang tidak
mengenal orang-orang dan orang-orang pun tidak
mengenalnya. Dan beruntunglah orang yang hidup,
tetapi dia seperti orang yang mati; dan dia ada,
tetapi dia seperti orang yang tidak ada. Dia telah
menjadikan tetangganya terbebas dari kebaikan
dan keburukannya. Dia tidak pernah bertanya
tentang orang-orang, dan orang-orang pun tidak
pernah bertanya tentang dirinya.
Maka hendaklah seseorang di antara kalian
menjauhkan diri dari aib orang lain yang
diketahuinya kerana dia mengetahui aib dirinya
sendiri. Dan hendaklah dia menyibukkan diri
dengan bersyukur kerana kesihatan yang diberikan
Allah kepadanya, sementara orang lain
mendapatkan cubaan dengannya (ditimpa
penyakit).
Maka bagaimana seorang pencela, iaitu yang
mencela saudaranya dan mencemuh dengan
musibah yang menimpa saudaranya itu? Apakah
dia tidak ingat bahwasanya Allah telah menutupi
dosa-dosanya, padahal dosanya itu lebih besar
daripada dosa saudaranya yang dicela itu?
Janganlah engkau tergesa-gesa mencela seseorang
kerana dosanya. Sebab, barangkali dosanya telah
diampuni. Dan janganlah engkau merasa aman
akan dirimu kerana suatu dosa kecil. Sebab,
barangkali engkau akan diazab kerana dosa
kecilmu itu.
Source.fb kerabat sufi

JIKA KAU KECEWA, BERARTI TAK PAHAM

"Hal yang membuatmu kecewa ketika tidak diberi adalah karena engkau tak memahami hikmah Allah di dalamnya."
--Syekh Ibnu Atha'illah dalam Al-Hikam
Syekh Abdullah Asy-Syarqawi menjelaskan bahwa jika kau masih merasa kecewa dan sedih karena tidak diberi oleh-Nya, itu bertanda kau tidak memahami hikmah di balik pemberian Allah.
Seandainya Allah memberimu pemahaman, niscaya kau akan menikmati keadaanmu itu. Jika kau paham mengapa kau tidak diberi, tentu kau akan sadar bahwa dengan penolakan-Nya itu, Dia ingin membimbingmu menuju pintu-Nya dan membuatmu bergantung kepada-Nya sehingga kau menjadi salah seorang yang dicintai-Nya.
Jika Allah mencintai seorang hba, Dia akan melindunginya dari perkara-perkara duniawi. Kau juga akan memahi bahwa Allah mendorongmu untuk menempuh jalan para Muqarrabiin.
Syekh Fudhail pernah berdoa: "Ya Rabb, Engkau buat aku dan keluargaku lapar. Engkau buat aku dan keluargaku telanjang, tak memiliki pakaian. Engkau lakukan ini hanya untuk hamba-hamba-Mu yang khusus. Lalu, dengan cara apa lagi aku memohon kebaikan ini dari-Mu?"
Jika kau paham mengapa kau tidak diberi, tentu kau sadar bahwa dunia ini fana dan kenikmatannya akan sirna sehingga kau keluar dari sana dengan membawa bekalmu untuk akhirat kelak. Jika kau paham mengapa kau tidak diberi, tentu kau akan menyadari bahwa penolakan Allah itu adalah karunia dari-Nya.
--Syekh Ibnu Atha'illah dalam Al-Hikam, syarah oleh Syekh Abdullah Asy-Syarqawi

GUNAKAN WAKTU SEBAIK-BAIKNYA

“Penundaanmu untuk beramal karena menanti waktu senggang adalah timbul dari hati yang bodoh."
---Syekh Ibnu Atha'illah dalam kitab Al-Hikam
Sahabatku, sifat hamba yang dungu adalah orang yang suka mempermainkan waktu dan bermain-main dengan waktu, baik secara sadar ataupun tanpa disadarinya. Biasanya kita selalu menunda amal baik atau menomor-duakannya sehingga amal ibadahnya tertunda karena waktu yang sempit. Kita sering menghabiskan waktu untuk kepentingan yang tak bermutu, mubazir, terlalu santai sehingga waktu untuk kepentingan yang lebih mulia pun tertinggal.
Orang yang beramal dengan menanti-nanti waktu senggang sama halnya dengan orang yang dipermainkan oleh waktu.
Waktu berjalan terus, sedangkan waktu luang belum tentu dijumpainya lagi sehingga amal baik pun selalu tertunda dan tertunda. Waktu itu seperti pedang, jika ia tak digunakan dengan baik ia akan memotongmu!

Mencari Kebahagiaan

Anda mencari kebahagiaan?

Bangunlah solat di 1/3 malam dan mintalah pd Allah-insyaAllah anda akan nampak hasilnya- Ust Zulkifli al-bakri

Seorang Pendosa

Salam....semua manusia pasti melakukan dosa...melainkan nabi Allah S.W.T yang ma'sum...

Oleh kerana itu...perbanyakkan lah istigfar dan amalan yang baik kerana:

Dalam sebuah riwayat di Shahih Al Bukhari disebutkan ketika seorang pemuda datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan menangis dan berkata bahwa ia telah banyak melakukan dosa dan merasa bahwa ia tidak akan mungkin mendapatkan pengampunan Allah subhanahu wata’ala, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hanya diam dan tidak menjawabnya, maka Allah subhanahu wata’ala Yang Menjawab dengan firman-Nya:

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

Hati-hati Dengan Hati

Sekadar ini berkongsi sedikit ilmu/tips Cantik Di Hati yang dipetik dari satu sumber..
Moga penghayatan kita nanti diberkati InsyaALLAH.... Panduan berguna buat semua...



  • Jangan terlalu bangga dengan pakaian cantik dan mahal kerana pakaian terakhir kita nanti adalah kain kapan..
  • Jangan terlalu bangga dengan kereta mewah kerana kereta terakhir kita nanti adalah van jenazah..
  • Jangan terlalu seronok dengan tempat tidur yang empuk dan nyaman kerana tempat tidur terakhir kita nanti adalah liang lahad...
  • Jangan pula ego dan bongkak kerana mampu miliki rumah mewah bak istana, kerana rumah terakhir kita nanti adalah kubur bertiang dua...
  • Jangan terlalu megah dengan pangkat dan darjat kerana bila sudah tiada nanti, kita akan mendapat gelaran Almarhum...
  • Hati yang ikhlas tidak terkesan dek pujian mahupun tercalar dek kejian. Hati yang ingat mati akan sentiasa hidup...

Moga diikhlaskan hati kami sekelian ya Rabb... Ameen

Raja Diri

Sekadar berkongsi fwd e-mel:

Hati itu bagaikan cermin mata. Kalau kita menggunakan cermin mata yang
bening, apa yang kita lihat akan tampak apa adanya. Yang putih akan
jelas putihnya, yang coklat muda akan jelas warna aslinya. Namun kalau
kita menggunakan cermin mata hitam, apa yang kita lihat tidak akan
sesuai aslinya. Yang putih akan kelihatan abu muda dan warna coklat
muda akan menjadi coklat tua. Demikian juga hati, kalau hati jernih,
kita akan melihat realita itu apa adanya, sementara kalau hati kita
kotor atau hitam, kita akan melihat realita itu tidak seperti
sebenarnya.


Oleh kerana itu, mulia tidaknya seseorang tidak dilihat dari tampilan
lahiriahnya tapi dari performance batiniah atau hatinya.
ِانَّ اللهَ لاَيَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلكِنْ
يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ (اخرجه مسلم)
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta-hata kamu tapi
melihat hati dan perbuatanmu.” (H.R. Muslim).

Al Qurtubi berkata, “Ini sebuah hadits agung yang mengandung
pengertian tidak diperbolehkankannya bersikap terburu-buru dalam
menilai baik atau buruknya seseorang hanya kerana melihat gambaran
lahiriah dari perbuatan taat atau perbuatan menyimpangnya.
Ada kemungkinan di balik pekerjaan saleh yang lahiriah itu, ternyata
di hatinya tersimpan sifat atau niat buruk yang menyebabkan
perbuatannya tidak sah dan dimurkai Allah swt. Sebaliknya, ada
kemungkinan pula seseorang yang terlihat teledor dalam perbuatannya
atau bahkan berbuat maksiat, ternyata di hatinya terdapat sifat
terpuji yang kerananya Allah swt. memaafkannya.

Ingredients:
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan lahir itu hanya merupakan tanda-tanda
dhanniyyah (yang diperkirakan) bukan qath’iyyah (bukti-bukti yang
pasti). Oleh kerana itu tidak diperkenankan berlebih-lebihan dalam
menyanjung seseorang yang kita saksikan tekun melaksanakan amal saleh,
sebagaimana tidak diperbolehkan pula menistakan seorang muslim yang
kita pergoki melakukan perbuatan buruk atau maksiat. Demikian Imam
Qurtubi menjelaskan dalam tafsirnya.
Rasulullah saw. bersabda dalam riwayat lain,
عَنْ عَلِيِّى بْنِ أَبِى طَالِبٍ رَضِيَى اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنَ الْقُلُوْبِ
قَلَّبَ إِلاَّ وَلَهُ سَحَابَةٌ كَسَحَابَةِ الْقَمَرِ، بَيْنَمَا
الْقَمَرُ مضئى إِذْ عَلَتْهُ سَحَابَةٌ فَأَظْلَمَ، إِذْ تَجَلَّتْ
عَنْهُ فَأَضَاءَ (البخارى ومسلم)
“Ali bin Abi Thalib r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Tiada satu hati pun kecuali memiliki awan seperti awan menutupi
bulan. Walaupun bulan bercahaya, tetapi kerana hatinya ditutup oleh
awan, ia menjadi gelap. Ketika awannya menyingkir, ia pun kembali
bersinar.” (H.R.Bukhari dan Muslim)

Hadits ini memberikan ilustrasi yang sangat indah. Hati manusia itu
sesungguhnya bersih atau bersinar, namun suka tertutupi oleh awan
kemaksitan hingga sinarnya menjadi tidak tampak. Oleh sebab itu, kita
harus berusaha menghilangkan awan yang menutupi cahaya hati kita.
Bagaimana caranya?




Directions:
1. Muhasabah diri (Muhasabatun Nafsi)
2. Perbaiki Diri
3. Tadabbur Al Qur’an
4. Menjaga Kelangsungan Amal Saleh
5. Mengisi Waktu dengan Zikir
6. Berkawan dengan Orang-Orang Soleh
7. Berbagi Kasih dengan Fakir, Miskin, dan Yatim
8. Mengingat Mati
9. Menghadiri Majelis Ilmu
10. Berdo’a kepada Allah swt.


Kesimpulannya, hati merupakan panglima untuk seluruh anggota jasad
kita. Kalau hati bening, kelakuan kita pun akan beres. Tapi kalau hati
kita busuk, seluruh amaliah pun busuk. Ada sepuluh cara agar kita
memiliki hati yang suci, yaitu; Muhasabah diri, perbaikan diri,
tadabbur Qur’an, menjaga kelangsungan amal saleh, mengisi waktu dengan
zikir, bergaul dengan orang-orang saleh, berbagi kasih dengan fakir
miskin dan anak yatim, mengingat mati, menghadiri majelis ta’lim, dan
berdo’a kepada Allah swt. Mudah-mudahan Allah swt. selalu memberi
kepada kita hati yang bening. Amiin .

Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata:


Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata:

1. Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu'.

2. Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia.

3. Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.

4. Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara' (memelihara diri dan hati-hati dari dosa)

5. Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi.

6. Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki.

7. Doa yang paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan.

8. Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa yang banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya, siapa yang hilang harga dirinya, berarti dia tidak wara', sedang orang yang tidak wara' itu berarti hatinya mati.

Dipetik dari hasil terjemahan : Yahya Hj. Othman
 
Tiada Akan Masuk Sorga Kecuali Orang Yang Muslim
Senin, 12 Mei 2008 
Sumber 



ImageAssalamu’alaikum warohmatullallhi wabarokaatuh,
Hamdan li Robbin Khosshona bi Muhammadin
Wa anqodznaa bi dzulmatiljahli waddayaajiri
Alhamdulillahilladzii hadaanaa bi ‘abdihilmukhtaari man da’aanaa ilaihi bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa
Shollallahu wa sallama wa baarok’alaih
Alhamdulillahilladzi jam’anaa fi hadzalmahdhor,Limpahan puji kehadirat Allah SWT, Maha Raja tunggal di alam semesta, tunggal dan abadi kekuasaan-Nya, tunggal dan abadi menguasai setiap ruh dan jiwa, tunggal dan abadi menciptakan setiap jasad hamba-hambanya, dan tiada satupun dari wajah hambanya yang sama dan serupa, Maha suci Allah SWT yang menjadikan alam semesta sebagai seruan bagi keturunan Adam, untuk mengenalkan dzat-Nya yang Maha luhur, untuk mengundang jiwa dan hamba-hambanya agar mengenal siapa yang menciptakan langit dan bumi, agar mereka mengetahui betapa indah dan agung-Nya Allah, mengundang ruh dan sanubari mereka untuk mencapai kebahagian yang kekal, hingga datanglah undangan-undangan Ilaahi dengan kebangkitan utusan Ilaahi yang paling dicintai Allah, sayyidina Muhammad SAW wa barak’alaih, pemimpin pembawa kemuliaan, pemimpin pembawa al-Quran, pembawa kebahagiaan, pembawa tuntunan-tuntunan suci, yang menuntun manusia dari kegelapan dosa dan kemurkaan Allah, menuju cahaya pengampunan dan kasih sayang Allah yang kekal, demikianlah kebangkitan sayyidina Muhammad SAW wa barak’alaih wa ‘ala alih. Sampailah kita di malam hari yang diberkahi Allah SWT ini, dengan membawa dosa-dosa dan kesalahan, dosa-dosa kita selalu mengikuti kita siang dan malam.
Maha Suci Allah SWT yang Maha Luhur, Maha Raja alam semesta, Maha menuntun hamba-hambanya dengan kedermawanan untuk melewati kehidupannya, maka beruntunglah hamba-hambanya yang menjawab seruan Allah, yang mau memahami perasaan Allah, yang mau berduaan dengan Allah didalam kesendirian, melewati satu dua menit dalam hari-harinya untuk berduaan bersama Robbul’alaimin, didalam keindahan sujudnya, mensucikan nama Allah SWT, melampiaskan keriinduannya kepada pencipta-Nya, kepada yang Maha berjasa kepadanya dan Maha berjasa kepada segenap makhluk hidup, Maha memiliki segenap kehidupan dan Maha berjasa kepada semua yang hidup di alam semesta, Dialah Allah, kenalilah nama-Nya, nama yang dikenal oleh seluruh sel tubuh kita, karena seluruh sel tubuh itu hidup dan kehidupannya berawal dari Allah Jalla wa’ala. Nama yang diagungkan oleh alam semesta, jangan kecualikan jiwa dan sanubari kita, alam semesta mengagungkan Robbul’alamin, alam semesta bergemuruh mensucikan nama Allah, jangan kecualikan diri dan jiwa kita, yang lepas dari mengagungkan Allah, dan ternyata ketika datang keinginan hamba untuk bertaubat dan memohon pengampunan, itu adalah salah satu hal yang sangat mengembirakan Allah.
Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah.
Rahasia pengampunan Ilaahi, tiada akan berhenti terus mengundang para pendosa untuk dilimpahi maaf-Nya, hingga mereka hidup dan wafat dari beratus generasi dari sejak Adam hingga manusia yang terakhir di akhir zaman, sang Maha Memaafkan tiada pernah berhenti memaafkan, sang Maha Pemberi tiada pernah berhenti pemberiannya, sang Maha dermawan tiada pernah terputus kedemawanannya, Jalla wa’ala, yang tiada pernah bosan-bosannya melihat hambanya terus berdosa menentang-Nya dan terus menantikan taubat hambanya untuk kembali kepada Allah, kembalilah, kembalilah kepada yang melamarmu untuk dekat kepada-Nya, yang melamar kita untuk sampai kepada puncak keluhuran dalam kebahagiaan yang kekal, yang melamar kita adalah yang Maha memiliki kelembutan dan kasih sayang, melebihi seluruh kasih sayang di alam, kenalilah nama-Nya yang Maha Luhur, maka salah satu dari bentuk kenikmatan yang muncul dalam kehidupan kita adalah munculnya lambang rahmat Ilaahi sayyidina Muhammad SAW wa barak’alaih, yang Allah jadkan beliau itu bulan purnama hamba-hambanya untuk mengenal keindahan Ilaahi, yang menjadi cermin keagungan Allah, yang menjadi cermin bagi kita untuk mengenal Allah, itulah sayyidina Muhammad sayyidina Muhammad sayyidina Muhammad, tidak akan ada orang mengenal keindahan Allah terkecuali mengenalnya dari tuntunan Muhammad Rasulullah, dan tiada akan ada orang sampai kepada puncak ma’rifat dan iman “illa bi Muhammadin shollallahu wa sallama wa barak’alaih” umatnya ini yang Allah jadikan bagaikan benteng yang saling menguatkan satu sama lain.
Sampailah kita pada hadits mulia dimalam ini riwayat Shohih Bukhori: “laa yadkhulul-jannata illa nafsun muslimah (tiada akan masuk ke surga terkecuali orang-orang yang muslim) wa innallaha layuayyidu hadzaddiin birrojulil-faajir” ini yang menjadi tanda tanya yang perlu kita perjelas, kalau kalimat yang pertama, “tidak akan masuk surga terkecuali orang muslim” jelas sudah tidak perlu penjelasan, surga adalah milik ahli “laa ilaaha illallaah Muhammad Rasulullah” tapi bagaimana dengan ucapan sang Nabi; “innallaha layuayyidu hadzaddiin birrojulil-faajir” Allah menolong kebangkitan agama ini dengan orang-orang pendosa”, al-Imam ibnu Hajar al-Asgholani di dalam kitabnya fathul-baari bi syarah Shahih Bukhari, mensyarahkan makna hadits ini bahwa inilah kemuliaan pada muslimim muslimat walaupun pendosa, Allah tidak menyingkirkan mereka, terkecuali tetap merangkul mereka untuk turut berjasa menegakkan agama ini, walaupun mereka seorang yang banyak berdosa, bahkan ini bukan banyak berdosa, tapi faajir, orang yang selalu berbuat dosa,
Al-Imam ibnu Hajar al-Asgholani menukil riwayat didalam shahih bukhori; ketika saat seseorang berjihad dan Rasul berkata: huwa min ahlinnaar” orang itu ahli neraka, maka para shahabat memungkirinya, ya Rasulullah orang ini berjihad, Rasul berkata: innahu min ahlinnaar” ia wafat akan sampai ke dalam api neraka, dan ternyata benar, ketika ia melewati satu peperangan dan ia mendapatkan luka yang cukup parah, seraya membunuh dirinya sendiri, ia wafat dalam keadaan bunuh diri, sabda Rasulullah SAW, seraya bersabda: innallaha layuayyidu hadzaddiin birrojulil-faajir” Allah itu juga menegakkan agama ini dengan tumpukkan orang-orang yang faajir, dalam peperangan itu orang tadi berjasa, ia cukup hebat dalam membela Islam, walaupun ia wafat sebagai orang yang bunuh diri.
Al-Imam ibnu Hajar al-Asgholani memberi kejelasan dalam hadits ini, bagi kita untuk tidak meremehkan orang yang faajir, apalagi kalau seandainya sebagaimana al-Imam ibnu Hajar menukil; ketika kita melihat penguasa yang zholim, penguasa yang zholim kalau seandainya sampai kederajat yang faajir, tetap Allah SWT masih mengambilnya sebagai penegak agama,
demikian hadirin hadirot yang dimuliakan Allah, Allah memuliakan seorang muslim, ketika seorang pemimpin Islam maka tiadalah selayaknya rakyatnya untuk menghancurkannya, walaupun ia seorang yang zholim, akan tetapi kebangkitan Islam dan kemajuan Islam, bukan ditangan pemimpin yang zholim atau tidak zholim, tetapi pada rakyat yang bergerak didalam kemuliaan ataupun didalam kehancuran. Demikian hadirin hadirot yang dimuliakan Allah, seorang pemimpin yang sholeh tidak akan mampu berbuat apa-apa ketika rakyatnya faajir dan sebaliknya jika rakyatnya mu’minin mu’minat sholihin sholihat, pemimpin yang faajir tidak akan bisa bebuat apa-apa berhadapan dengan kekuatan Robbul’alamin.
Demikian hadirin hadirot karena kekuatan Allah ma’al-jama’ah, yadullah ma’al-jama’ah wa innal-fatt gholab wa adzab” kekuatan muslimin bersama kekuatan Allah pada persatuan muslimin bukan pada perpecahan, dan perpecahan adalah gholab dan adzab, demikian sabda Nabiyyuna Muhammad SAW wa barak’alaih, Demikian hadirin hadirot yang dimuliakan Allah. Hadits ini membuka bagi kita pemahaman bahwa para pendosa yang banyak berbuat salahpun Allah SWT masih menggunakan jasanya untuk menegakkan Islam, disinilah kemuliaan muslimin muslimat, umat Nabi Muhammad SAW wa barak’alaih wa’ala alih.
Seindah-indah makhluknya Allah adalah Nabi kita Muhammad, yang dengan mengikuti tuntunan beliau sampailah kita pada kesejateraan dunia dan akhirat, diriwayatkan didalam Shohih Bukhori Rasul SAW bersabda: “tidak dihalalkan bagi seorang muslim untuk bermusuhan dengan saudaranya melebihi tiga malam” sehingga “wayu’ridhu hadza wa yu’ridhu hadza”, sehingga yang ini berpaling dari saudaranya, saudara berpaling darinya, “inna min khoirihim man yabda,u bissalam” dan yang paling baik diantara keduanya yang saling berselisih adalah yang paling pertama mengucapkan salam kepada yang berselisih padanya” ketika dua orang berselisih dan bermusuhan, Rasul berkata; tidak halal baginya melebihi tiga malam, lewat dari tiga malam ia telah sampai kepada hal yang haram dari permusuhannya, dan permusuhannya bukan lagi kepada saudaranya, tetapi ia telah sampai kepada hal yang dimurkai Allah, dan yang terbaik diantara mereka adalah yang pertama kali mengucapkan salam, bukan yang salah atau yang tidak salah, tapi yang paling baik diantaranya adalah yang pertama kali memulai untuk keinginan kembali berdamai, demikian hadirin hadirot, warisi pada dirimu, warisi pada hari-hari kita, wasiat-wasiat Nabi kita Muhammad SAW shollallah wasallama wa barak ‘alaih.
jadikan jiwa kita terbuka bagi saudara-saudara kita yang kita cintai dan yang kita tidak menyukainya, ia telah berbuat salah padaku menyinggung perasaanku, tidak berat bagimu untuk memaafkannya, ingatlah semakin seeseorang banyak memaafkan saudaranya, melupakan kesalahan saudaranya, semakin cepat Allah melupakan kesalahannya, ketika seseorang berat melupakan kesalahan saudaranya, hati-hati barangkali Allah berat pula melupakan kesalahannya.