Catatan Muhammad Iftitah 3

Lesson tentang ekonomi.

Masa ekonomi tengah bubbling, orang kaya untung banyak. Ye la, business bagus, saham semua naik. Dia kaut la dividen ke apa ke. Nak jual saham pun bole. 
Dia sauk profit kaw2.
Orang biasa cam kita dapat apa? 
Tak dapat apa2 bro. Kita keje je la dengan gaji bulanan tu. 

Masa bubble burst, apa orang biasa dapat? 
Gaji kena potong tu biasa. 
Rakan sekerja dibuang kerja pastu kita kena buat workload dia sampai kita tanggung workload 3 jawatan untuk satu gaji tu pun selalu jumpa. 
Kita sendiri dibuang kerja pun biasa sangat.

Orang kaya time bubble burst ni, depa rugi x? 
Tak. Kalau depa kata depa rugi, tu wayang semata-mata supaya orang miskin tak marah kat orang kaya. 
Depa banyak cash yang depa dah sauk masa bubble build up. 
Masa ni la depa beli hartanah lelong dan saham pada harga diskaun. 
Nanti ekonomi bubble, jual balik. 
Masa bubble burst ni, siapa pegang cash is king. 

Ni cycle yang repeat tak habis-habis sampai la economic meltdown. 

Sebab tu aku selalu pesan dulu, kurangkan kebergantungan kepada sistem. 

Unless u wanna go all out to hasten the economic meltdown. Kohkohkoh. 

Now, repeat after me.
Recession.
Is.
Wealth.
Transfer.
From.
The. 
Poor. 
To. 
The. 
Rich. 

Repeat 10x atau zikir ayat ni sampai sebati dengan diri. 

Skrg ni aku dah malas nak bagi nasihat. 
Korang baca je, bukan buat pun. 
🙄

Nafi Isbat

Yang menghukumkan syirik atau tidak-perkara iktikad didalam hati

Akidah akan bermasalah apabila perkara tauhid dan feqah dicampur aduk

                     لا اله الا الله
La- huruf nafi - tiada seperti zat Allah,tiada seperti sifat Allah,tiada seperti perbuatan Allah

Ilaha-yang dinafikan
Ila-mengecualikan
Allah-mengisbatkan

Mesti beriktikad tiada sesuatu memberi bekas kecuali Allah

MEMAHAMI DUNIA DAN TUJUAN AKHIRAT

Tasawuf Underground
18 hrs ·

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, “Engkau celaka jika tidak merasa malu kepada Allah SWT, jika engkau telah menjadikan dinar sebagai tuhanmu dan menjadikan dirham sebagai tujuanmu. Sedangkan engkau melupakan-Nya sama sekali.

Sungguh takdirmu telah dekat!
Karena itu, jadikanlah kedai-kedai yang kau miliki dan semua harta untuk keluargamu adalah semata-mata karena perintah syariat, dan hatimu tetap bertawakal kepada Allah.

Jadi, carilah rezekimu dan rezeki untuk keluargamu hanya dari Allah, bukan dari harta dan kedai-kedaimu. Maka, Allah SWT akan menjadikan untukmu karunia, kedekatan, dan kelembutan-Nya dalam kalbumu. Dia akan mencukupi kebutuhan keluargamu dan kebutuhanmu melalui dirimu sendiri.

Dia akan mencukupi keluargamu dengan apa yang Dia kehendaki dan sebagaimana yang Dia kehendaki. Lalu akan dikatakan kepadamu, “Ini adalah untukmu dan untuk keluargamu.” Namun, bagaimana mungkin engkau dapat menerima perkataan seperti itu jika seumur hidupmu bersikap musyrik? Engkau tidak pernah merasa kenyang dengan dunia dan terus mengumpulkan harta. Allah SWT menutup pintu hatimu dan segala sesuatu tak akan bisa memasukinya. Dia menurunkan peringatan-Nya dalam kalbumu.

Maka, bertobatlah dari amal-amal burukmu dengan bersungguh-sungguh. Hendaklah engkau menangisi rusaknya perjalanan hidupmu dan akhlak burukmu.

Hendaklah kau menangisi semua perkara yang telah terjadi menimpamu. Bantulah orang-orang yang fakir dan miskin dengan hartamu, dan janganlah berbuat kikir! Sebab, tak lama lagi engkau akan berpisah dengan harta bendamu. Mukmin yang meyakini adanya penggantian di dunia dan akhirat tentu tak akan bersikap kikir atau bakhil!

Nabi Isya a.s. pernah bertanya kepada Iblis, “Siapakah makhluk yang paling kau sukai?”
Lalu, Iblis pun menjawab, “Mukmin yang kikir.”
“Siapa yang paling kau benci?” tanya Nabi Isya.
“Orang fasik yang dermawan,” jawab Iblis.
“Mengapa begitu?”
“Sebab aku berharap agar Mukmin yang kikir itu terjerumus ke dalam kemaksiatan karena sebab kekikirannya. Sebaliknya, aku takut seandainya orang fasik yang dermawan itu terhapus dosa-dosanya karena kedermawanannya.”

Maka, sibukkanlah dirimu dengan urusan dunia hanya untuk dunia. Sesungguhnya usaha dan pekerjaan disyariatkan agar manusia dapat menolong dirinya untuk taat kepada Allah SWT. Sedangkan, apabila engkau bekerja dan pekerjaanmu malah mendorongmu untuk berlaku maksiat, berarti engkau berada dalam kemaksiatan bukan dalam ketaatan.

Tidak akan lama lagi kematian akan datang. Dengan kematian itu, berbahagialah orang yang Mukmin, dan bingunglah orang kafir dan munafik.”

-- Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fath Ar-Rabbani wa Al-Faidh Ar-Rahmani

Takut

Perasaan takut

1. Kerisauan melampau terhadap sesuatu yg kita tidak dan belum berlaku

Faktor
1.tidak kenal apa yg ditakuti

Takut kpd perkara yg mest dilalui-mati,tua,pencen
-memerlukan persediaan dan membiasakan diri dgn keadaan sepertinitu

Takut kpd perkara yg mempunyai pilihan-neraka
-senaraikan perkara yg boleh menghala kearah perkara yg ditakuti
-

pu suhaimi

3 tahap hidayah

1-bukan islam kpd islam
2-muslim kepada mukmin
3-mukmin kepada mutaqqin